Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
We who are lying between Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
We who cant shout Merdeka (Freedom) anymore and take up arms again
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
But who can no longer hear our roar
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Can you imagine when we move forward with steel heart?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
We talked to you in the silence of night
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
With the empty heart and the slowly move of times
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
We die young, living with bones covered by dust
Kenang, kenanglah kami
Remember, remembered us!
Kami sudah coba apa yang kami bisa
We’ve tried what could we do
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
But the task isn’t accomplished, nothing
Kami sudah beri kami punya jiwa
We have show to you, we have our own soul
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
The task isn’t accomplished, couldn’t get the meaning of 4-5 thousand of lives
Kami cuma tulang-tulang berserakan
We’re just scattered bones
Tapi adalah kepunyaanmu
But we are yours
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
In your hand, determining the values of this scattered bones
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Or our soul is float to freedom, victory and hope
Atau tidak untuk apa-apa
Or just nothing!
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
We do not know, we can no longer say
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
We talked to you in the silence of night
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
With the empty heart and the slowly move of times
Kenang-kenanglah kami
Remember, remembered us!
Menjaga Bung Karno
Keeping Mr. Karno ( Soekarno, 1st Precident of Indonesia)
Menjaga Bung Hatta
Keeping Mr. Hatta ( Moehammad Hatta, 1st Vice Precident of Indonesia)
Menjaga Bung Syahrir
Keeping Mr. Syahrir ( Sutan Syahrir, 1st Prime Minister of Indonesia)
Kami sekarang mayat
We’re now only corpses
Berilah kami arti
Give us the meaning of die
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Keep stay on the lines of statements and dreams
Kenang-kenanglah kami
Remember, remembered us!
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Living with bones covered by dust
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Thousand of us lying, between Karawang-Bekasi
Chairil Anwar (1922-1949) Famous Poet of Indonesia |